Selasa, 18 November 2008

TEORI PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA

BAHAN DISKUSI

TEORI DAN KONSEP PEMEROLEHAN BAHASA

(Teori Behaviorisme, Teori Nativisme, dan Teori Kognitivisme)


Teori Behaviorisme

1. Teori Behaviorisme mulanya adalah teori belajar dalam psikologi yang telah muncul sejak 1940-an s/d awal 1950-an dan John B. Watson dianggap sebagai pelopor utama dalam teori ini.

2. Otak bayi waktu dilahirkan sama sekali seperti kertas kosong/piring kosong(tabularasa/blank slate), yang nanti akan diisi dengan pengalaman-pengalaman.

3. Bagi mereka istilah bahasa menyiratkan suatu wujud, sesuatu yang dimiliki dan digunakan, dan bukan sesuatu yang dilakukan. Itulah sebabnya mereka menyebutnya dengan Verbal Behavior (perilaku verbal) yang kemudian konsep-konsep tersebut tertuang dalam bukunya B.F. Skinner yang berjudul Verbal Behavior (1957)

4. pengetahuan dalam bahasa manusia yang tampak dalam perilaku berbahasa adalah merupakan hasil dari integrasi peristiwa-peristiwa linguistik yang diamati dan dialami manusia

5. Kemampuan berbicara dan memahami bahasa oleh anak diperoleh melalui rangsangan dari lingkungannya dan anak dianggap sebagai penerima pasif dari tekanan lingkungannya, tidak memiliki peranan yang aktif didalam proses perkembangan perilaku verbalnya.

6. Mereka juga tidak mengakui penguasaan anak terhadap kaidah bahasa dan kemampuannya untuk mengabsrakkan ciri-ciri penting dari bahasa di lingkungannya. Namun adapun ketika anak berbicara itu disebabkan oleh keberhasilan lingkungan yang membentuk anak itu

7. Mereka juga tidak mengakuai kematangan si anak dalam perkembangan pemerolehan bahasa, tetapi proses perkembangan sama sekali ditentukan oleh lamanya latihan yang diberikan oleh lingkungannya. Adapun perkembangan bahasa dipandang sebagai kemajuan dari penerapan prinsip stimulus-respon dan proses imitasi (peniruan)

8. Kekurangannya: teori ini tidak mampu menjelaskan proses pemerolehan bahasa itu sendiri dan faktor kreatifitas dalam penggunaan bahasa serta bagaimana kompetensi bahasa digunakan untuk membuat dan memahami kalimat-kalimat baru yang belum pernah didengarnya.

9. Dalam kaitannya dengan belajar B2, Lado (1964), mengatakan bahwa seseorang yang memulai belajar B2 cendrung akan menggunakan kebiasaan-kebiasaan (kaidah) yang dibentuk pada B1-nya, sehingga kebiasaan itulah yang terbawa ketika belajar B2.

10. Itulah sebabnya teori Behaviorisme sering dikaitkan dengan hipotesis analisis kontrastif (suatu metode sinkronis dalam analisis bahasa untuk melihat/mencari persamaan dan perbedaan antara kedua bahasa atau lebih). Jadi, jika ada kemiripan B1 dan BT/B2, maka anak akan memperoleh struktur BT/B2 dengan mudah, tetapi jika sebaliknya maka anak akan menemui kesulitan.

11. Jadi bagi kaum behaviorism bahwa belajar bahasa dan perkembangannya hanyalah persoalan bagaimana mengkondisikan anak dengan cara “imitation, practice, reinforcement, and habituation”, yang merupakan langkah pemerolehan bahasa.

12. Dalam pengajaran bahasa, behaviorisme mengembangkan metode drill atau memperbanyak latihan baik dalam bentuk lisan atau tulisan.

Teori Nativisme

1. Rounded Rectangle: Diskusi teori Pemerolehan Bahasa oleh Asbah dan Roni Amrullah  Kamis, 12 November 2008  Teori ini dipelopori oleh Noam Chomsky pada awal tahun 1960-an sebagai bantahan terhadap teori belajar bahasa yang dilontarkan oleh kaum behaviorisme tersebut, yang kemudian menulis buku berjudul “(Review of B. F. Skinner’s Verbal Behavior, 1959) sebagai bantahan terhadap konsep skinner tentang belajar bahasa yang ada dalam buku Verbal Behavior (1957).

2. Nativisme berpendapat bahwa selama proses pemerolehan bahasa pertama, anak sedikit demi sedikit membuka kemampuan lingualnya yang secara genetis telah diprogramkan. Jadi lingkungan sama sekali lingkungan tidak punya pengaruh dalam proses pemerolehan (acquisition).

3. Chomsky mengatakan bahwa Bahasa terlalu kompleks untuk dipelajari dalam waktu dekat melalui metode imitation seperti anggapan kaum behaviorisme. Dan juga bahasa pertama itu penuh dengan kesalahan dan penyimpangan kaidah ketika pengucapan atau pelaksanaan bahasa (performance). Manusia tidak mungkin belajar bahasa pertama dari orang lain seperti klaim Skinner

4. Menurut Chomsky bahasa hanya dapat dikuasai oleh manusia, karena: 1) perilaku bahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetik), pola perkembangan bahasa berlaku universal, dan lingkungan hanya memiliki peran kecil dalam proses pematangan bahasa. 2) bahasa dapat dikuasai dalam waktu singkat , tidak bergantung pada lamanya latihan seperti pendapat kaum behaviorism. Lihar proses perkembangan bahasa anak.

5. Chomsky menganggap Skinner keliru dalam memahami kodrat bahasa. Bahasa bukan suatu kebiasaan tetapi suatu sistem yang diatur oleh seperangkat peraturan (rule-governed). Bahasa juga bersifat kreatif dan memiliki ketergantungan struktur.

6. Jadi, pemerolehan bahasa bukan didasarkan pada nurture (pemerolehan itu ditentukan oleh alam lingkungan) tetapi pada nature. Artinya anak memperoleh bahasa seperti dia memperoleh kemampuan untuk berdiri dan berjalan. Anak tidak dilahirkan sebagai tabularasa, tetapi telah dibekali dengan Innate Properties (bekal kodrati) yaitu Faculties of the Mind (kapling minda) yang salah satu bagiannya khusus untk memperoleh bahasa, yaitu “Language Acquisition Device.

7. LAD ini dianggap sebagai bagian fisiologis dari otak yang khusus untuk mengolah masukan (input) dan menentukan apa yang dikuasai lebih dahulu seperti bunyi, kata, frasa, kalimat, dan seterusnya. Meskipun kita tidak tahu persis tepatnya dimana LAD itu berada karena sifatnya yang abstrak (invisible).

8. Dalam bahasa juga terdapat konsep universal sehingga secara mental telah mengetahui kodrat-kodrat yang universal ini. Chomsky mengibaratkan anak sebagai entitas yang seluruh tubuhnya telah dipasang tombol serta kabel listrik: mana yang dipencet itulah yang akan menyebanbkan bola lampu tertentu menyala. Jadi, bahasa mana dan wujudnya seperti apa ditentukan oleh input dari sekitarnya,

9. Antara Nurture dan Nature sama-sama saling mendukung. Nature diperlukan karena tampa bekal kodrati makhluk tidak mungkin anak dapat berbahasa dan nurture diperlukan karena tanpa input dari alam sekitar bekal yang kodrati itu tidak akan terwujud (Dardjowidjojo,2003). (Contoh kasus lihat Soenjono,2003; hal, 236-237)

Teori Kognitivisme

1. Munculnya teori ini dipelopori oleh Jean Piaget (1954) yang mengatakan bahwa bahasa itu salah satu di antara beberapa kemampuan yang berasal dari kematangan kognitif. Jadi perkembangan bahasa itu ditentukan oleh urutan-urutan perkembangan kognitif.

2. Menurut Piaget struktur yang kompleks itu bukan pemberian alam dan bukan sesuatu yang dipelajari dari lingkungan melainkan struktur itu timbul secara tak terelakkan sebagai akibat dari interaksi yang terus menerus antara tingkat fungsi kognisi anak dengan lingkungan kebahasaannya

3. Menurut kaum kognitivisme bahwa kemampaun pembelajar sudah terprogram secara biologis untuk memiliki kemampuan kognitif dan proses belajar terjadi dengan cara memetakan kategori linguistik kedalam kategori kognitif, serta apa yang dipelajari adalah tatabahasa sebuah bahasa.

4. Jadi, sebetulnya kaum kognitivisme berusaha menggabungkan peran lingkungan dan faktor bawaan, namun lebih besar ditekankan pada aspek berpikir logis (the power of logical thinking)

5. Rounded Rectangle: Diskusi Teori Pemerolehan Bahasa oleh Asbah dan Roni Amrullah  Kamis, 12 November 2008  Urutan pemerolehan bahasa: menuranikan struktur aksi – representasi kecerdasan – membentuk struktur linguistik. (Lebih jelas lihat Chaer, 2003; hal, 178-179).